Sasaran dan strategi pencapaian D3 Kebidanan
Untuk setiap rumusan tujuan tersebut, maka telah ditetapkan beberapa sasaran dan strategi dari PS yaitu:
1. Pencapaian Ahli Madya Kebidanan yang kompeten diselenggarakan setiap tahun ajaran baru dari tahun 2010-2015, ditetapkan beberapa sasaran mutu sebagai berikut:
- Terselenggaranya rekruitmen calon mahasiswa yang bermutu.
- Terselenggaranya kurikulum yang berbasis kompetensi.
- Terlaksananya proses pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa dan berfokus pada pengembangan softskills.
- Tercapainya prestasi akademik mahasiswa dengan IPK rata-rata minimal 2,75 per semester.
- Tercapainya lulusan yang kompeten dan berkualitas, dengan IPK minimal 2,75
- Tercapainya indeks kinerja dosen minimal 3,5 per semester dengan beban kerja dosen maksimal 12 sks untuk bidang pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Bagi dosen yang merangkap jabatan ditambah dengan kegiatan manajemen
2. Pencapaian kemitraan bidan dengan masyarakat melalui asuhan kebidanan komunitas setiap awal semester V, ditetapkan sasaran mutu sebagai berikut :
- Terlaksananya kegiatan kebidanan komunitas yang terintegrasi dengan kegiatan desa siaga minimal 3 desa setiap tahun
- Tercapainya kemitraan antara bidan dengan masyarakat setiap tahun minimal 3 desa
- Terwujudnya desa siaga minimal 2 desa setiap tahun
3. Pencapaian kegiatan penelitian, ditetapkan beberapa sasaran mutu sebagai berikut :
- Terlaksananya kegiatan penelitian dosen minimal 1 kali per semester dengan sumber biaya internal dan swadaya masyarakat
- Terlaksananya kegiatan penelitian pengembangan minimal 1 kali dalam setahun dengan sumber biaya dari hibah penelitian desentralisasi Dikti
- Terlaksananya kegiatan penelitian mahasiswa dengan sumber biaya hibah PKM-P Ditlitabmas Dikti minimal 1 proposal per tahun
- Terlaksananya kegiatan publikasi hasil penelitian mahasiswa yang didanai hibah PKM-AI dan PKM GT dariDitlitabmasDikti
- Terselenggaranya kegiatan penelitian tugas akhir mahasiswa
- Terlaksananya kegiatan diseminasi hasil penelitian dosen dan mahasiswa minimal 3 kali dalam setahun
- Terlaksananya kegiatan diseminasi hasil penelitian dosen melalui presentasi oral atau poster dalam kegiatan ilmiah tingkat nasional minimal 1 kali dalam setahun
- Terlaksananya kegiatan publikasi hasi penelitian dosen atau artikel ilmiah dalam jurnal ilmiah ber-ISSN minimal 4 kali dalam setahun
- Terlaksananya kegiatan publikasi hasil penelitian dosen atau artike lilmiah dalam jurnal nasional terakreditasi minimal 1 kali dalamsetahun
4. Pencapaian kegiatan pengabdian masyarakat, ditetapkan sasaran mutu sebagai berikut:
- Terselenggaranya kegiatan pengabdian masyarakat dosen minimal 2 kali dalam satu semester dengan sumber biaya internal dan mandiri
- Terlaksananya kegiatan pengabdian masyarakat dosen untukaplikasi ilmu minimal 1 kali dalam setahun dengan sumber biaya hibah pengabdian masyarakat dari Dikti
- Terlaksananya kegiatan pengabdian masyarakat mahasiswa dengan sumber biaya hibah PKM-M Ditlitabmas Dikti minimal 1 proposal per tahun
- Terlaksananya kegiatan pengabdian masyarakat mahasiswa atas inisiatif mahasiswa minimal 1 kali dalamsatu semester
- Terlaksananya kegiatan praktik kebidanan komunitas yang cost-benefit dancost-effective
- Terlaksananya kelas ANC secara berkelanjutan sebagai bentuk pengabdian masyarakat PS di laboratorium keterampilan STIKKU
- Terbinanya Desa Binaan dalam pemodelan pengembangan Desa Siaga yang terukur kemajuan dan perkembangannya
- Terlaksananya kegiatan diseminasi hasil pengabdian masyarakat dalam bentuk seminar/symposium minimal 1 kali dalamsatu semester yang dilaksanakan PS
5. Untuk menjalin kerjasama kemitraan dengan insitusi pendidikan, pelayanan kesehatan, dan pengguna lulusan, dan institusi lainnya, ditetapkan sasaran mutu sebagai berikut:
- Terjalinnya kerja sama kelembagaan antara PS dengan lahan praktik klinik mahasiswa di wilayah Ciayumajakuning.
- Terjalinnya kerjasama kemitraan dengan organisasi profesi kebidanan, baik di tingkat cabang (PC IBI), daerah (PD IBI Jawa Barat), dan pusat (PP IBI) dalam pembinaan profesi bidan secara berkelanjutan dan juga organisasi profesi lainnya di tingkat lokal (POGI, IAKMI, dan PPNI).
- Terjalinnya kerjasama kemitraan dengan stake holder terkait dalam pengembangan kapasitas PS dan pengembangan wawasan keilmuan (BKKBPP, Komisi Penanggulangan AIDS, Komisi Perlindungan Anak, Dinas Pendidikan, dll)
- Terjalinnya kerjasama kemitraan dengan institusi pendidikan kebidanan lainnya di Jawa Barat dan di Indonesia
- Terjalinnya kerjasama kemitraan dengan institusi pendidikan luar negeri, sekurang-kurangnya di wilayah ASEAN padatahun 2014.